hitunglah hasil perkalian pecahan desimal berikut

PerkalianPecahan Hasil Perkalian dua pecahan biasa dirumuskan sebagai berikut. Contoh 1: Jawab : Contoh 2: Jawab : Terakhir diperbaharui: Selasa, 4 September 2012, 11:24 Pembagian Pecahan Membagi pecahan dengan pecahan lain sama dengan mengalikan kebalikan pecahan bilangan pembagi. Perhatikan contoh berikut . Contoh 1: Jawab : Contoh 2: Jawab : pecahanyang lain. bentuk persen dan pecahan biasa. 3. Urutkan pecahan berikut dari yang Mengurutkan bilangan bentuk pecahan 12 Tes tertulis Uraian 1. Ubahlah bilangan 1 3 dalam bentuk desimal dan persen 2. Ubahlah bilangan 0,75 dalam terkecil. ,0,7 7, 7 5, 3 2. 2x40 menit Melakukan operasi hitung tambah, kurang, kali, bagi bilangan pecahan. PecahanDesimal 1. Jika angka yang dibulatkan ≥5, angka di Tantukan hasil dari 164 × 83 ! Hitunglah hasil dari bilangan pecahan berpangkat berikut! Nomor 3 a. 3 4 Nyatakan dalam bentuk baku , yaitu × 10 , dengan 1 ≤ ≤ 10, ∈ bilangan bulat. 5 a. 33 × 105 1 Ubahlah beberapa pecahan umum yang rutin Anda gunakan, menjadi desimal. Anda dapat melakukannya dengan membagi pembilang dengan penyebutnya (angka atas dengan angka bawah), seperti yang dilakukan pada bagian kedua dari artikel ini. Beberapa pecahan dasar dan konversi desimal yang harus Anda ingat adalah 1/4 = 0,25, 1/2 = 0,5, dan 3/4 = 0,75. Hasilpangkat pecahan bisa diperoleh hanya dengan operasi pangkat bilangan bulat biasa. Adapun rumus yang digunakan dalam cara ini yaitu: a m/n = (b n) Sifat operasi hitung pada bilangan perpangkat pecahan yaitu sebagai berikut: 1. Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat Pecahan Pada operasi perkalian bilangan berpangkat pecahan berlaku Site De Rencontre Suisse Gratuit Pour Les Femmes. Daftar Isi Pecahan dalam Matematika Pengertian Pecahan Jenis Pecahan 1. Pecahan Sederhana Proporsional 2. Pecahan Campuran 3. Pecahan Murni 4. Pecahan Imajiner Operasi Hitung Pecahan 1. Penjumlahan Pecahan 2. Pengurangan Pecahan 3. Perkalian Pecahan 4. Pembagian Pecahan Rumus Perkalian Pecahan Desimal Contoh Soal Perkalian Pecahan Desimal Rumus Perkalian Pecahan Campuran Contoh Soal Perkalian Pecahan Campuran 1. 3 3/4 × 2 1/2 = 9 1/4 2. 4 2/5 × 5 3/4 = 23 3/5 - Bilangan pecahan adalah bilangan yang bukan bilangan bulat atau tidak utuh. Pada bilangan pecahan terdapat pembilang dan pecahan bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut mengenai pengertian pecahan serta perkalian pecahan biasa, pecahan desimal, dan pecahan dalam MatematikaDalam buku Bahas Tuntas 1001 Soal Matematika SD Kelas 4, 5, 6 oleh Rita Destiana dijelaskan bilangan pecahan adalah bilangan yang bukan bilangan bulat atau tidak utuh. Pada bilangan pecahan terdapat pembilang dan penyebut. Pembilang adalah angka pecahan yang menunjukkan angka yang dibagi. Sedang Penyebut adalah angka pecahan yang menuniukkan bembaginva. Jadi, makna a/b adalah a dibagi PecahanPecahan adalah bagian dari suatu bilangan yang dianggap sebagai pembagian dari bilangan tersebut. Pecahan dapat dituliskan dalam bentuk akhir yang dituliskan sebagai bagian atas pembilang dan bagian bawah penyebut.Sebagai contoh, pecahan 3/4 dapat dituliskan sebagai 3 bagian dari 4 bagian yang sama. Pecahan yang memiliki pembilang satu angka disebut sebagai pecahan dapat pula dituliskan dalam bentuk kasar, yaitu sebagai bilangan bulat yang diikuti dengan pecahan. Sebagai contoh, pecahan 5 3/4 dapat dituliskan sebagai 5 3/4 atau 23/ dapat juga dikonversi ke dalam bentuk desimal dengan cara membagi pembilang dengan contoh, pecahan 3/4 dapat dikonversi menjadi desimal dengan cara membagi 3 dengan 4, sehingga didapatkan hasil 0, dapat pula dikurangi, ditambah, dikali, atau dibagi dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar PecahanAda beberapa jenis pecahan, yaitu1. Pecahan Sederhana ProporsionalPecahan yang pembilang-nya tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih contoh, pecahan 3/4 adalah pecahan proporsional karena pembilang 3 tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih Pecahan CampuranPecahan yang dapat dituliskan sebagai bilangan bulat diikuti dengan pecahan contoh, pecahan 5 3/4 dapat dituliskan sebagai 5 3/4 atau 23/4 dan merupakan pecahan tidak proporsional, karena bilangan bulat 5 dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih Pecahan MurniPecahan yang dapat dituliskan sebagai bilangan desimal. Sebagai contoh, pecahan 3/4 dapat dikonversi ke dalam bentuk desimal dengan cara membagi 3 dengan 4, sehingga didapatkan hasil 0, Pecahan ImajinerPecahan yang penyebut-nya adalah bilangan negatif. Sebagai contoh, pecahan 3/-4 adalah pecahan imajiner, karena min - nya adalah bilangan imajiner sering digunakan dalam matematika dan fisika untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak seperti energi dan Hitung PecahanAda beberapa operasi hitung yang dapat dilakukan dengan pecahan, yaitu1. Penjumlahan PecahanSaat menambah pecahan, perlu mencari penyebut yang sama terlebih dahulu lalu menuliskan pecahan-pecahan tersebut dalam bentuk yang sama dengan penyebut yang itu, kita dapat menambahkan pembilang-pembilang tersebut untuk mendapatkan Pengurangan PecahanSaat mengurangi pecahan, kita perlu mencari penyebut yang sama terlebih dahulu, lalu menuliskan pecahan-pecahan tersebut dalam bentuk yang sama dengan penyebut yang itu, kita dapat mengurangi pembilang-pembilang tersebut untuk mendapatkan Perkalian PecahanSaat mengalikan pecahan, kita dapat mengalikan pembilang dengan pembilang, dan penyebut dengan contoh, untuk memperkalikan pecahan 3/4 dengan 1/2, kita dapat mengalikan pembilang 3 dengan pembilang 1, dan penyebut 4 dengan penyebut 2, sehingga didapatkan hasil 3/ Pembagian PecahanSaat membagi pecahan, kita perlu mengubah pecahan pembagi menjadi pecahan yang memiliki pembilang yang sama dengan penyebut pembagi asal. Lalu mengalikan pecahan pembagian dengan pecahan pembagi yang telah diubah melakukan perkalian pecahan desimal, kita dapat menggunakan rumus sebagai berikutpecahan desimal 1 × pecahan desimal 2 = pecahan desimal hasilContoh0,3 × 0,4 = 0,120,6 × 0,2 = 0,12Dalam contoh di atas, kita dapat melakukan perkalian pecahan desimal dengan cara mengalikan bagian desimalnya masing-masing, lalu menuliskan hasilnya dalam bentuk pecahan mengalikan pecahan desimal dengan bilangan bulat, kita dapat mengalikan bilangan bulat tersebut dengan bagian desimal dari pecahan desimal contoh, untuk mengalikan pecahan desimal 0,3 dengan bilangan bulat 4, kita dapat mengalikan 4 dengan bagian desimal 0,3, sehingga didapatkan hasil 1, tambahan, jika kita ingin mengalikan pecahan desimal dengan bilangan desimal yang lain, kita dapat mengalikan bagian desimal dari pecahan desimal tersebut dengan bilangan desimal yang contoh, untuk mengalikan pecahan desimal 0,3 dengan bilangan desimal 0,5, kita dapat mengalikan bagian desimal 0,3 dengan bilangan desimal 0,5, sehingga didapatkan hasil 0, Soal Perkalian Pecahan DesimalBerikut ini adalah beberapa contoh soal perkalian pecahan desimal0,6 × 0,8 = 0,480,4 × 0,9 = 0,360,25 × 0,5 = 0,1250,75 × 0,3 = 0,2250,3 × 4 = 1,20,6 × 2 = 1,20,4 × 0,5 = 0,20,8 × 0,2 = 0,16Dalam contoh-contoh soal di atas, kita dapat melakukan perkalian pecahan desimal dengan cara mengalikan bagian desimalnya masing-masing, lalu menuliskan hasilnya dalam bentuk pecahan kita ingin mengalikan pecahan desimal dengan bilangan bulat atau bilangan desimal yang lain, kita dapat mengalikan bagian desimal dari pecahan desimal tersebut dengan bilangan Perkalian Pecahan CampuranUntuk melakukan perkalian pecahan campuran, kita dapat menggunakan rumus sebagai berikutpecahan 1 × pecahan 2 = pecahan hasilContoh3 3/4 × 2 1/2 = 9 1/45 2/3 × 4 3/5 = 23 3/15Dalam contoh di atas, kita dapat melakukan perkalian campuran dengan cara mengalikan bagian pecahannya masing-masing, lalu menuliskan hasilnya dalam bentuk pecahan mengalikan pecahan campuran dengan bilangan bulat, kita dapat mengalikan bilangan bulat tersebut dengan bagian pecahan dari pecahan campuran contoh, untuk mengalikan pecahan campuran 3 3/4 dengan bilangan bulat 4, kita dapat mengalikan 4 dengan bagian pecahan 3 3/4, sehingga didapatkan hasil 15 3/ tambahan, jika kita ingin mengalikan pecahan campuran dengan bilangan desimal yang lain, kita dapat mengalikan bagian pecahan dari pecahan campuran tersebut dengan bilangan desimal yang contoh, untuk mengalikan pecahan campuran 3 3/4 dengan bilangan desimal 0,5, kita dapat mengalikan bagian pecahan 3 3/4 dengan bilangan desimal 0,5, sehingga didapatkan hasil 1 3/ Soal Perkalian Pecahan CampuranBerikut beberapa contoh soal perkalian pecahan campuran beserta cara 3 3/4 × 2 1/2 = 9 1/4Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat mengalikan bagian pecahan dari pecahan campuran masing-masing, yaitu 3 3/4 dengan 2 1/2. Hasilnya adalah 9 1/ 4 2/5 × 5 3/4 = 23 3/5Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat mengalikan bagian pecahan dari pecahan campuran masing-masing, yaitu 4 2/5 dengan 5 3/4. Hasilnya adalah 23 3/ Soal Perkalian Pecahan. Foto Modul Kemdikbud SDNah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai perkalian pecahan. Sekarang kamu sudah paham, kan? Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] aau/inf Perkalian Pecahan – Tujuan utama guru dalam pembelajaran matematika adalah menolong peserta didik untuk memahami matematika dan mendorong mereka menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta menikmati pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana, sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Pembelajaran perkalian pecahan biasa merupakan materi yang gampang-gampang susah, sebab para guru biasanya mengajarkannya dengan cara langsung tanpa bantuan media, serta dikenalkan tanpa mengenal konsep dasar. Jika siswa tidak mengenal konsep dasarnya, anak akan lebih cepat pula melupakan materi yang dipelajarinya. Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat memengaruhi cara guru itu mengajar. Gagne dan Riggs mengatakan jika pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Jadi, inti pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar dalam diri anak didik. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang dilakukan dengan sengaja, sehingga memungkinkan peserta didik belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalaui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran sebelumnya, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola berpikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi sebagai simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Menurut Karso, pembelajaran matematika di Sekolah Dasar SD mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 1. Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Spiral Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan pembelajaran konsep atau suatu topik matematika yang selalu mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya. Topik sebelumnya dapat menjadi prasyarat untuk dapat memahami dan mempelajari suatu topik matematika. Topik baru yang dipelajari merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Pemberian konsep dimulai dengan benda-benda konkret, kemudian konsep itu diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika. 2. Pembelajaran Matematika Bertahap Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap, yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih sulit. Selain itu, pembelajaran matematika dimulai dari yang konkret ke semi konkret dan akhirnya kepada konsep abstrak. Untuk mempermudah siswa memahami objek matematika, benda-benda konkret digunakan pada tahap konkret, kemudian ke gambar-gambar pada tahap semi konkret dan akhirnya ke simbol-simbol pada tahap abstrak. Adapun tujuan pembelajaran matematika menurut Karso adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis kreatif, dan konsisten. Selain itu, pembelajaran ini juga diharapkan dapat mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah. Teori belajar yang mendasari metode inkuiri, menurut Sanjaya 2011 196 adalah teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memaparkan bahwa manusia membangun atau mengonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan mereka. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain, tetapi pengetahuan dibangun oleh orang yang belajar Suparno, 1997 28–29. Jadi, pengetahuan yang diperoleh oleh siswa bukan berasal dari guru yang memberikan pengetahuannya kepada siswa, melainkan siswa sendirilah yang membangun pemahamannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Pecahan dalam Matematika1. Pengertian Pecahan2. Jenis-Jenis Pecahana. Bilangan Desimal atau Pecahan Desimalb. Bilangan Pecahan Biasac. Pecahan Campuran3. Operasi Hitung dalam Pecahana. Penjumlahan b. Penguranganc. Perkaliand. PembagianRumus Perkalian Pecahan1. Rumus Perkalian Pecahan Biasa2. Rumus Perkalian Pecahan Biasa dengan Bilangan Bulat3. Rumus Perkalian Pecahan CampuranContoh Soal Perkalian Pecahan dan Jawabannya1. Latihan Pertama2. Latihan Kedua3. Latihan KetigaBuku TerkaitMateri Terkait Pakaian Adat Pecahan dalam Matematika Sahabat Gramedia, apakah kalian pernah mendengar kata “pecahan”? Kira-kira, apakah kalian sudah paham dengan perbedaan antara bilangan pecahan dengan bilangan bulat? Nah, artikel kali ini akan membahas lebih jauh tentang pecahan, khususnya perkalian pecahan. Sebelum kita berikan rumus perkalian pecahan, kalian harus mengingat terlebih dahulu mengenai pecahan. Simpelnya, pecahan adalah bilangan yang tidak bulat dan berbentuk a/b, baik a dan b adalah bilangan bulat dan nilai b tidak sama dengan 0 nol. Pecahan terdiri atas dua komponen, yakni pembilang a dan penyebut b. Pecahan sendiri memiliki tiga jenis. Jenis pecahan pertama adalah pecahan murni, yaitu pecahan dengan nilai pembilang lebih kecil dibandingkan nilai penyebut. Jenis pecahan kedua adalah pecahan tidak murni, yaitu pecahan dengan nilai pembilang lebih besar daripada nilai penyebut. Pecahan tidak murni rata-rata disederhanakan menjadi bentuk pecahan lain dalam perhitungan aritmetika. Jenis pecahan yang terakhir adalah pecahan campuran, yaitu kombinasi dari bilangan bulat dan pecahan murni. Berikut penjelasan selengkapnya. Seloyang kue dengan seperempat bagian yang telah diambil. Sisa tiga perempat bagian dari kue ditunjukkan di gambar. Garis putus-putus menunjukkan bagian kue yang dapat dipotong agar dibagi menjadi sama rata. Seperempat ditulis dengan notasi pecahan 1/4 Shaw/Public domain. 1. Pengertian Pecahan Pecahan atau disebut fraksi adalah istilah dalam matematika yang memiliki bentuk dimana b ≠ 0. Dalam hal ini a merupakan pembilang dan b merupakan penyebut. Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi aritmetika, sehingga tidak menghasilkan angka yang terlalu besar, tetapi tetap mempunyai nilai yang sama. 2. Jenis-Jenis Pecahan Pecahan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu a. Bilangan Desimal atau Pecahan Desimal Pecahan desimal adalah sebuah bilangan yang selalu ditandai dengan tanda koma ,. Bilangan desimal bisa didapat melalui pembagian antara pembilang dan penyebut suatu pecahan. Contohnya , angka 1 adalah pembilang dan angka 2 adalah penyebut. Jika ingin mengubah pecahan tersebut menjadi desimal, harus dilakukan pembagian antara pembilang dan penyebut menjadi 1 2 = 0,5. Tabel berikut akan memaparkan beberapa contoh cara membaca suatu bilangan desimal. Angka Cara Baca 0,5 nol koma lima 0,75 nol koma tujuh puluh lima 0,025 nol koma nol dua puluh lima b. Bilangan Pecahan Biasa Pecahan biasa merupakan pecahan yang terdiri atas pembilang dan penyebut dimana pembilang penyebut. Angka Cara Baca setengah atau satu per dua sepertiga atau satu per tiga seperempat atau satu per empat seperlima atau satu per lima seperenam atau satu per enam sepertujuh atau satu per tujuh seperdelapan atau satu per delapan sepersembilan atau satu per sembilan dua per tiga tiga per empat c. Pecahan Campuran Pecahan campuran merupakan suatu bentuk pecahan yang terdiri atas bilangan bulat, pembilang, dan penyebut. Pecahan campuran adalah penyederhanaan dari pecahan biasa tidak murni. Yang dimaksud pecahan biasa tidak murni adalah pecahan yang angka pembilang penyebut. Contohnya , angka 19 merupakan pembilang, sedangkan angka 2 merupakan penyebut. Bisa dilihat pembilangnya lebih besar dari penyebut, sehingga dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dengan penyebutnya. Caranya 19 2 = 9 sisa 1, angka 9 yang merupakan hasil baginya adalah bilangan bulat, sisanya yaitu angka 1 adalah pembilang, angka 2 tetap sebagai penyebut, sehingga bentuk pecahan campuran dari pecahan adalah . Tabel berikut akan memaparkan beberapa contoh cara membaca pecahan campuran. Angka Cara Baca satu setengah dua dua per tiga tiga tiga per empat 3. Operasi Hitung dalam Pecahan Operasi hitung dalam pecahan, yaitu penjumlahan dan pengurangan, perkalian, dan pembagian. a. Penjumlahan Sifat-sifat penjumlahan dalam pada pecahan, yaitu Contoh penerapannya, yaitu Hasil langsung disederhanakan dengan cara mengubahnya menjadi pecahan campuran. b. Pengurangan Sifat-sifat pengurangan dalam pecahan, yaitu Contoh penerapannya, yaitu c. Perkalian Sifat-sifat perkalian dalam pecahan, yaitu Contoh penerapannya, yaitu d. Pembagian Sifat-sifat pembagian dalam pecahan, yaitu Contoh penerapan, yaitu atau Kalau kalian sudah paham dengan penjelasan mengenai pecahan di atas, sekarang kita akan melanjutkannya dengan menjelaskan tiga rumus perkalian pecahan. 1. Rumus Perkalian Pecahan Biasa Rumus ini adalah rumus perkalian pecahan yang paling dasar, yakni untuk menghitung perkalian antar pecahan bentuk biasa. Rumusnya sebagai berikut Coba lihat rumus di atas! Kalian hanya perlu mengalikan sesama angka pembilang dan mengalikan sesama angka penyebut dalam rumus perkalian pecahan bentuk dasar. Contoh soalnya sebagai berikut. 3/4 x 1/2 Langkah yang harus kalian lakukan adalah mengalikan angka 3 dan 1 sebagai sesama pembilang, serta mengalikan angka 4 dan 2 sebagai sesama penyebut. Penyelesaiannya sebagai berikut. 3/4 x 1/2 = 3/8 Bukankah sangat mudah, Sahabat Gramedia? Nah, sekarang kita akan lanjut ke rumus yang kedua. 2. Rumus Perkalian Pecahan Biasa dengan Bilangan Bulat Nah, sekarang kita akan membahas rumus perkalian pecahan level selanjutnya, yakni perkalian antara bilangan pecahan dengan bilangan bulat. Bilangan bulat adalah bilangan yang nilainya bulat dan tidak berbentuk pecahan, yakni bilangan-bilangan yang selama ini lazim ditemui, misalnya 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Kamu hanya perlu mengkalikan angka pembilang dalam perkalian antara bilangan bulat dan pecahan. Rumusnya sebagai berikut. Kira-kira, apakah Sahabat Gramedia tahu faktor yang menyebabkan kita hanya mengalikan angka pembilang dan alasan angka penyebutnya bernilai tetap? Jawabannya, apabila bilangan bulat diubah menjadi pecahan, angka penyebutnya adalah 1, misalnya kalian akan mengubah angka 2 menjadi pecahan, bentuk pecahannya adalah 2/1. Nah, sekarang kalian harus mengingat kembali logika aritmetika dasar. Angka apa saja yang dikalikan dengan angka 1 nilainya akan tetap sama. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengubah bilangan bulat menjadi pecahan dan hanya mengalikan pembilangnya saja dalam rumus ini. Apakah Sahabat Gramedia masih tetap bingung? Berikut akan kami berikan contoh soal di bawah ini agar kalian dapat lebih memahaminya. 5/4 x 3 Jika kita ubah bilangan bulat 3 menjadi pecahan, bentuk pecahannya akan menjadi 3/1. Sekarang, kita susun bilangan-bilangan tersebut dalam rumus perkalian yang sudah kita pelajari sebelumnya. 5/4 x 3/1 = 15/4 Sesuai rumus perkalian pecahan dasar, kalian harus mengalikan sesama bilangan pembilang dan penyebut. Oleh karena itu, kalian harus mengalikan angka 5 dan 3, sehingga mendapatkan angka 15. Sementara itu, jika kita mengalikan 4 dan 1, hasil yang didapatkan adalah 4. Seperti yang telah kamu jelaskan sebelumnya, angka apa saja yang dikalikan dengan 1 nilainya akan tetap. Jadi, untuk mempermudah perhitungan, jika kalian bertemu perkalian antara pecahan dan bilangan bulat, yang dikalikan hanyalah angka pembilangnya saja. 3. Rumus Perkalian Pecahan Campuran Rumus perkalian pecahan yang terakhir digunakan untuk mengalikan sesama bilangan pecahan campuran. Ingat, pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri atas bilangan bulat dan pecahan tidak murni. Perkalian pecahan campuran sebenarnya mudah dan memiliki konsep yang sama dengan perkalian pecahan dasar. Namun, pecahan campuran harus disederhanakan dan diubah terlebih dahulu menjadi bentuk pecahan biasa. Berikut akan kami berikan contoh soal di bawah ini agar kalian dapat lebih memahaminya. 1 ½ x 2 ¼ Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah mengubah masing-masing pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Rumus mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa sebagai berikut. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, yang harus kalian lakukan adalah mengalikan bilangan bulat dengan penyebut, kemudian hasilnya ditambah pembilang. Jika diterapkan dalam soal, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 ½ x 2 ¼ = 3/2 x 9/4 Nah, jika sudah diubah menjadi pecahan biasa, kalian tinggal mengalikan kedua pecahan sesuai rumus perkalian pecahan dasar, yakni mengalikan sesama pembilang dan penyebut. Penyelesaiannya sebagai berikut. 3/2 x 9/4 = 27/8 Jadi, hasil dari perkalian campuran 1 ½ dan 2 ¼ adalah 27/8. Ingat ya, kalian masih harus menyederhanakan hasil di atas karena masih berbentuk pecahan tidak murni! Contoh Soal Perkalian Pecahan dan Jawabannya 1. Latihan Pertama Bagian berikut akan menjelaskan pembahasan dan jawaban soal perkalian bilangan dua pecahan campuran dalam buku berjudul Matematika Kelas 5 SD/MI yang merupakan karya dari Purnomosidi, Wiyanto, Safiroh, dan Ida Gantiny. 1. 2 2/3 x 5 = = 8/3 x 5 = 8 x 5/3 = 40/3 = 13 1/3 2. 1 4/5 x 2 = = 9/5 x 2 = 9 x 2/5 = 18/5 = 3 3/5 3. 2 5/8 x 6 = 21/8 x 6 = 21 x 6/8 = 126/8 = 15 6/8 = 15 3/4 4. 1 5/7 x 4 = = 12/7 x 4 = 12 x 4/7 = 48/7 = 6 6/7 5. 1 7/9 x 2 = = 16/9 x 2 = 16 x 2/9 = 32/9 = 3 5/9 6. 5 x 1 3/7 = = 5 x 10/7 = 50/7 = 7 1/7 7. 6 x 1 9/10 = = 6 x 19/10 = 114/10 = 11 4/10 8. 12 x 1 4/9 = = 12 x 13/9 = 156/9 = 17 3/9 = 17 1/3 9. 100 x 1 2/3 = = 100 x 5/3 = 500/3 = 166 2/3 10. 2 2/3 x 1/6 = = 8/3 x 1/6 = 8 x 1/3 x 6 = 8/18 = 4/9 11. 2 4/5 x 1/8 = = 14/5 x 1/8 = 14 x 1/5 x 8 = 14/40 = 7/20 12. 1 2/7 x 2/5 = = 9/7 x 2/5 = 9 x 2/7 x 5 = 18/35 13. 1 2/7 x 2/3 = = 9/7 x 2/3 = 9 x 2/7 x 3 = 18/21 = 6/7 14. 1 7/8 x 2/5 = = 15/8 x 2/5 = 15 x 2/8 x 5 = 30/40 = 3/4 15. 2/3 x 1 5/9 = = 2/3 x 14/9 = 2 x 14/3 x 9 = 28/27 = 1 1/27 16. 2/5 x 1 3/7 = = 2/5 x 10/7 = 2 x 10/5 x 7 = 20/35 = 4/7 17. 3/4 x 2 3/10 = = 3/4 x 23/10 = 3 x 23/4 x 10 = 69/40 = 1 29/40 18. 4/5 x 1 7/8 = = 4/5 x 15/8 = 4 x 15/5×8 = 60/40 = 3/2 = 1 1/2 19. 5/8 x 1 3/4 = = 5/8 x 7/4 = 5 x 7/8 x 4 = 35/32 = 1 3/32 2. Latihan Kedua 1. 2/3 x 2/5 = … 2. 3/4 x 5/6 = … 3. 3/5 x 1/2 = … 4. 5/8 x 2/7 = … 5. 5/7 x 7/8 = … 6. 4/9 x 2/3 = … 7. 3/2 x 2/3 = … 8. 4/6 x 5/8 = … 9. 6/7 x 3/6 = … 10. 8/9 x 3/4 = … 11. 3/4 x 1/2 x 2/3 = … 12. 1/2 x 5/6 x 2/4 = … 13. 5/7 x 1/3 x 4/5 = … 14. 4/5 x 2/3 x 3/8 = … 15. 1/2 x 1/3 x 1/5 = … 16. 2 1/4 x 3 2/3 = … 17. 3 4/5 x 5 1/6 = … 18. 5 1/2 x 2 2/3 = … 19. 2 5/7 x 3 3/4 = … 20. 4 1/8 x 1 5/7 = … Kunci Jawaban Soal Perkalian Pecahan 1. 2/3 x 1/4 = 2 x 1 / 3 x 4 = 2/12 = 1/6 2. 3/4 x 5/6 = 3 x 5 / 4 x 6 = 15/24 = 5/8 3. 3/5 x 1/2 = 3 x 1 / 5 x 2 = 3/10 4. 5/8 x 2/7 = 5 x 2 / 8 x 7 = 10/56 = 5/28 5. 5/7 x 7/8 = 5 x 7 / 7 x 8 = 35/56 = 5/8 6. 4/9 x 2/3 = 4 x 2 / 9 x 3 = 8/27 7. 3/2 x 2/3 = 3 x 2 / 2 x 3 = 5/6 8. 4/6 x 5/8 = 4 x 5 / 6 x 8 = 20/48 = 5/12 9. 6/7 x 3/6 = 6 x 3 / 7 x 6 = 18/42 = 3/7 10. 8/9 x 3/4 = 8 x 3 / 9 x 4 = 24/36 = 2/3 11. 3/4 x 1/2 x 2/3 = 3 x 1 x 2 / 4 x 2 x 3 = 6/24 = 1/4 12. 1/2 x 5/6 x 2/4 = 1 x 5 x 2 / 2 x 6 x 4 = 10/48 = 5/24 13. 5/7 x 1/3 x 4/5 = 5 x 1 x 4 / 7 x 3 x 5 = 20/105 = 4/21 14. 4/5 x 2/3 x 3/8 = 4 x 2 x 3 / 5 x 3 x 8 = 24/120 = 1/5 15. 1/2 x 1/3 x 1/5 = 1 x 1 x 1 / 2 x 3 x 5 = 1/30 16. 2 1/4 x 3 2/3 = 9/4 x 11/3 = 9 x 11 / 4 x 3 = 99/12 = 8 3/12 = 8 1/4 17. 3 4/5 x 5 1/6 = 19/5 x 31/6 = 19 x 31 / 5 x 6 = 589/30 = 19 19/30 18. 5 1/2 x 2 2/3 = 11/2 x 8/3 = 11 x 8 / 2 x 3 = 88/6 = 14 4/6 = 14 2/3 19. 2 5/7 x 3 3/4 = 19/7 x 15/4 = 19 x 15 / 7 x 4 = 285/28 = 10 5/28 20. 4 1/8 x 1 5/7 = 33/8 x 12/7 = 33 x 12 / 8 x 7 = 396/56 = 7 4/56 = 7 1/14 3. Latihan Ketiga Contoh Soal Perkalian Pecahan Biasa Soal 1. Perkalian pecahan biasa Hitunglah 1/3 x 1/7 = . . .? Jawab 1/3 x 1/7 = 1×1 / 3×7 =1/21 Soal 2. Perkalian pecahan biasa penyederhanaan Hitunglah 2/5 x 7/10 = . . .? Jawab 2/5 x 7/10 = 2×7 / 5×10 = 14/50 = 7/25 Perhatikan, hasil yang didapatkan, yaitu 14/50. Nilai 14/50 tersebut bisa disederhanakan dengan membagi nilai pembilang serta penyebut dengan 2 atau dikali 1/2. Oleh karena itu, 14 2 = 7, dan 50 2 = 25, hingga bisa didapatkan 7/25. Jawaban = 14/50 dan 7/25 mempunyai nilai yang sama. Soal 3. Perkalian Tiga Pecahan Biasa Hitung perkalian 3 pecahan ini 1/2 x 4/5 x 3/8 = . . .? Jawab Soal tersebut merupakan perkalian tiga pecahan berturut-turut. 1/2x 4/5 x 3/8 = 1x4x3 / 2x5x8 = 12/80 = 3/20 Perhatikan, hasil adalah 12/80. Nilai pecahan itu masih bisa disederhanakan menjadi 3/20. Nah, itulah pembahasan tentang pengertian, tiga rumus perkalian pecahan, dan pemahamannya yang bisa kalian pelajari dan pakai dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya. Selamat belajar! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Perkalian Pecahan Dengan DesimalPerkalian Pecahan Dengan Bilangan Desimal – Pecahan biasa dan desimal merupakan bentuk bilangan matematika yang telah dipelajari sejak SD. Setelah sebelumnya telah dibahas tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan desimal, pada kesempatan kali ini akan dilanjutkan dengan membahas cara menghitung perkalian antara pecahan dengan bilangan diketahui bahwa bilangan pecahan dan bilangan desimal memiliki perbedaan bentuk. Dimana pecahan biasa terdiri dari pembilang dan penyebut a/b, sedangkan bilangan desimal merupakan pecahan persepuluh, perseratus, perseribu, dan seterusnya yang ditulis dengan tanda koma ,. Sehingga, untuk melakukan perkalian pada kedua jenis bilangan tersebut perlu mengubahnya ke salah satu bentuk yang dipertanyakan pada Menghitung Perkalian Pecahan Dengan Bilangan DesimalSeperti yang telah disebutkan di atas, bahwa perkalian antara pecahan dan bentuk desimal, maka perlu menyamakan bentuk bilangannya. Sementara itu, jika pecahan yang dikalikan berupa pecahan campuran, maka ubah terlebih dahulu menjadi pecahan belum paham cara mengubahnya, silahkan baca di sini Untuk melakukan proses perkalian pecahan dengan bilangan desimal, silahkan perhatikan contoh soal berikut ini yang akan diselesaikan menggunakan dua cara, yaitu mengubah ke bentuk pecahan biasa dan bentuk Mengubah ke Bentuk Pecahan BiasaContoh Soal3/4 × 0,5 = …?PembahasanLangkah pertama adalah mengubah bilangan desimal 0,5 menjadi pecahan biasa0,5 = 5/10Selanjutnya melakukan perkalian pada kedua pecahan tersebut3/4 × 5/10 = …?Untuk melakukan perkalian pada pecahan, kita dapat langsung mengkalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Jika hasilnya dapat disederhanakan, maka ubahlah ke bentuk yang paling × 5/10 = 15/40 = 3/8Jadi, hasil perkalian dari 3/4 × 0,5 = 3/8B. Mengubah ke Bentuk Bilangan DesimalContoh Soal3/4 × 0,5 = …?PembahasanLangkah pertama adalah mengubah pecahan 3/4 menjadi bentuk desimal. Karena 3/4 tidak bisa diubah ke persepuluh, maka diubah menjadi = 75/100 = 0,75Setelah itu, lakukan perkalian pada kedua bilangan desimal tersebut0,75 × 0,5 = …?Untuk melakukan perkalian bilangan desimal, yaitu dengan menyingkirkan terlebih dahulu tanda desimalnya ,. Sehingga yang dikalikan berupa bilangan bulat. Setelah hasil perkalian diperoleh, kembalikan tanda desimalnya sesuai jumlah desimal pada semua bilangan yang × 0,5 = …?Singkirkan dulu tanda desimalnya, sehingga menjadi75 × 5 = 375Kemudian kembalikan tanda desimalnya yang telah disingkirkan atau pada semua bilangan yang dikalikan0,75 = ada dua angka dibelakang koma0,5 = ada satu angka dibelakang komaBerarti, semua ada tiga angka di belakang koma, maka hasil perkaliannya menjadi 0,375Jadi, hasil perkalian dari 3/4 × 0,5 = 0,375Bagimana, mudah bukan? Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung perkalian pecahan dengan bilangan desimal. Semoga Juga Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Dengan DesimalCara Mudah Menyederhanakan PecahanCara Mengubah Pecahan Biasa Ke Desimal Dan PersenPembagian Pecahan Biasa Dan Pecahan CampuranCara Mengerjakan Operasi Hitung Campuran - Contoh soal UAS Matematika kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka dan kunci jawaban berikut ini dapat dipergunakan untuk mempersiapkan ujian akhir kalender pendidikan Tahun Ajaran TA 2022/2023, beberapa Sekolah Dasar SD tengah dan akan menyelenggarakan Ulangan Akhir Semester UAS. Menyikapi penyelenggaraan UAS tersebut, segenap guru, peserta didik, hingga wali murid sebaiknya melakukan berbagai yang dapat dilakukan menjelang pelaksanaan UAS adalah dengan melihat soal-soal. Bagi guru, melihat soal berguna untuk mencari bahan acuan. Kemudian bagi siswa, melihat soal bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keberhasilan dalam menghadapi UAS TA 2022/2023 Kurikulum Merdeka, contoh pelajaran yang diujikan dalam UAS kepada peserta didik SD adalah Matematika. Berikut ini contoh materi pembelajaran untuk siswa Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka Kalimat Matematika dan Perhitungan Luas Bilangan Desimal Strategi Berhitung Penyusunan Data Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal Pecahan Balok dan Kubus Perubahan Kuantitas secara Bersamaan Materi Tambahan. Soal UAS Matematika Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka Seluruh materi Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka akan masuk dalam soal yang diujikan di UAS TA 2022/2023. Berikut ini contoh soal UAS Matematika Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka beserta jawabannya1. KPK dan FPB dari 12 dan 15 adalah ...A. 5 dan 60B. 3 dan 60C. 5 dan 12D. 3 dan 12Jawaban B. 3 dan 602. Lampu merah menyala setiap 5 menit sekali. Lampu hijau menyala setiap 7 menit sekali. Lampu merah dan lampu hijau dapat menyala secara bersama-sama pada menit ke ...A. 50B. 60C. 35D. 65Jawaban C. 353. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri ruas garis adalah….A. Mempunyai ujungB. Mempunyai pangkalC. Ada panah di kedua ujungnyaD. Panjangnya terbatasJawaban panah di kedua ujungnya4. Suatu persegi panjang memiliki panjang 35 cm dan lebar 12 cm, maka luasnya adalah ... cm²A. 480B. 420C. 440D. 450Jawaban B. 4205. Alas segitiga 24 cm dan tingginya 12 cm. Luas segitiga itu adalah ... cm A. 134B. 164C. 124D. 144Jawaban D. 1446. Hitunglah hasil pecahan dari 2/5 + 2/5 = ...A. 4/5B. 5/3C. 1/5D. 3/5Jawaban A. 4/57. Hasil dari √576 x √ 256 =A. 284B. 384C. 484D. 584Jawaban B. 3848. Sebuah persegi panjang memiliki keliling 120 cm dan panjangnya 40 cm. Lebar persegi panjang tersebut adalah…. 15B. 20C. 30D. 35Jawaban B. 209. Sebuah segitiga ABC memiliki alas 14 cm dan tinggi 12 cm. Maka luas segitiga ABC adalah….A. 80 cm2B. 82 cm2C. 84 cm2D. 86 cm2Jawaban B. 82 cm210. Luas segitiga 25 cm². Jika tingginya 5 cm, maka panjang alasnya adalah…..A. 5B. 10C. 12D. 20Jawaban B. 10Baca juga Contoh Soal PAT Bahasa Inggris Kelas 10 Semester 2 & Jawabannya Contoh Soal PAT Informatika Kelas 7 Semester 2 dan Kunci Jawaban Contoh Soal PAT PAI Kelas 3 Semester 2 dan Kunci Jawabannya - Pendidikan Penulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani Dalam artikel sebelumnya telah dibahas mengenai dua operasi hitung pecahan desimal yaitu operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan dua operasi hitung pecahan desimal berikutnya yaitu operasi perkalian dan pembagian. Namun, operasi pembagian dibahas dalam artikel terpisah sehingga artikel ini hanya akan membahas operasi perkalian saja. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham. Perkalian Pecahan Desimal Pada operasi hitung perkalian bilangan desimal ada tiga tipe yang harus kalian ketahui yaitu perkalian pecahan desimal dengan angka 10, 100, 1000, dsb; perkalian antar pecahan desimal; dan perkalian antara pecahan desimal dengan pecahan biasa. Ketiganya memiliki metode tersendiri dalam pengoperasiannya. Hal yang sama juga berlaku untuk pembagian pecahan desimal. 1. Perkalian Pecahan Desimal dengan Angka 10, 100, 1000, … Untuk mengetahui bagaimana bilangan pecahan desimal apabila dikalikan 10, 100, 1000 dan seterusnya, caranya sangat mudah sekali, yaitu cukup dilakukan dengan menggeser koma desimal ke sebelah kanan dari letak semula sesuai dengan jumlah angka 0 dari pengali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Hitunglah 6,758 × 10 Jawab Karena pengali 10, maka jumlah angka 0 ada satu, sehingga kita cukup menggeser koma satu tempat ke sebelah kanan dari tempat semula yaitu sebagai berikut. 6,758 × 10 = 67,58 Contoh Soal 2 Hitunglah 24,526 × 100 Jawab Karena pengali 100, maka jumlah angka 0 ada dua, sehingga kita cukup menggeser koma dua tempat ke sebelah kanan dari letak semula yaitu sebagai berikut. 24,526 × 100 = 2452,6 Contoh Soal 3 Hitunglah 0,0078 × 1000 Jawab Pengalinya 1000 dengan jumlah nol tiga, sehingga tanda koma kita geser ke kanan tiga tempat dari posisi semula, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut. 0,0078 × 1000 = 0007,8 Angka nol di sebelah kiri angka 7 bukan merupakan angka penting sehingga tidak perlu dituliskan, oleh karena itu hasilnya menjadi seperti berikut. 0,0078 × 1000 = 7,8 2. Perkalian Antar Pecahan Desimal Hasil perkalian antar bilangan pecahan desimal dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan mengubah bilangan desimal menjadi bentuk pecahan biasa dan dengan cara perkalian bersusun. Perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal 4 Hitunglah 0,3 × 0,5 Jawab Cara 1 dengan mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa 0,3 × 0,5 = 3 × 5 = 15 = 0,15 10 10 100 Cara 2 dengan perkalian bersusun 0,5 satu angka di belakang koma 0,3 × satu angka di belakang koma 1 5 0 0 0 1 5 = 0,15 dua angka di belakang koma Contoh Soal 5 Hitunglah 1,52 × 7,6 Jawab Cara 1 dengan mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa 1,52 × 7,6 = 152 × 76 = 11552 = 11,552 100 10 1000 Cara 2 dengan perkalian bersusun 1,52 2 angka di belakang koma 7,6 × 1 angka di belakang koma 9 1 2 1 0 6 4 1 1 5 5 2 = 11,552 2 + 1 = 3 angka di belakang koma Tips! Dari contoh soal 4 dan 5 maka kita dapat menyimpulkan bahwa hasil kali bilangan desimal dengan bilangan desimal diperoleh dengan cara mengalikan bilangan tersebut seperti mengalikan bilangan bulat. Banyak desimal hasil kali bilangan-bilangan desimal diperoleh dengan menjumlahkan banyak tempat desimal dari pengalipengalinya. Sekarang coba kalian perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal 5 Hitunglah 0,752 × 4,32 Jawab Kedua bilangan desimal kita ubah menjadi bilangan bulat dan tentukan hasil perkaliannya, yaitu sebagai berikut. 752 × 432 = 324864 Sekarang mari kita hitung jumlah angka desimal dibelakang koma. 0,752 = 3 angka desimal di belakang koma 4,32 = 2 angka desimal di belakang koma Jadi total angka desimal di belakang koma adalah 3 + 2 = 5 angka desimal. Dengan demikian, banyaknya bilangan desimal di belakang koma ada 5. Sehinga hasil perkalian bilangan desimal itu adalah sebagai berikut. 0,752 × 4,32 = 3,24864 lima angka di belakang koma Contoh Soal 6 Hitunglah 4,24 × 8,00 Jawab 8,00 itu sama artinya dengan 8 karena angka nol di sebelah kanan koma tanpa pengiring angka selain nol tidak perlu ditulis, jadi 424 × 8 = 3392 4,24 = 2 angka di belakang koma 8 = bilangan bulat tidak angka desimal Jadi, jumlah angka desimal di belakang koma ada 2 sehingga hasil perkalian bilangan desimal tersebut adalah 4,24 × 8 = 33,92 Contoh Soal 7 Hitunglah 0,007× 0,08 Jawab 7 × 8 = 56 0,007 = 3 angka di belakang koma 0,08 = 2 angka di belakang koma Jadi, total angka di belakang koma adalah 3 + 2 = 5 angka. Karena hasil perkalian hanya terdiri atas 2 angka 56, sedangkan hasil perkalian bilangan desimal harus memiliki 5 angka desimal, maka kita tambahkan angka 0 di depan angka 56 sedemikian rupa sehingga menghasilkan 5 angka desimal, yaitu sebagai berikut. 0,00056 = 5 angka di belakang koma Jadi, hasil perkalian bilangan desimal tersebut adalah sebagai berikut. 0,007× 0,08 = 0,00056 Hal ini bisa dibuktikan dengan mengunakan cara 1, yaitu megubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa, sebagai berikut. 0,007× 0,08 = 7 × 8 = 56 = 0,00056 1000 100 Contoh Soal 8 Sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang dengan ukuran, panjangnya 12,25 m dan lebar 8,25 m. Hitunglah luas kolam tersebut! Jawab Diketahui panjang = 12,25 m dan lebar = 8,25 m Luas persegi panjang = panjang × lebar Luas persegi panjang = 12,25 × 8,25 Ubah perkalian bilangan desimal menjadi bentuk perkalian bilangan bulat, dan tentukan hasilnya, yaitu 1225 × 825 = 1010625 Jumlah bilangan desimal dari 12,25 dan 8,25 adalah 4, jadi hasil perkalian desimalnya harus memuat 4 angka desimal dibelakang koma. Oleh karena itu hasilnya adalah sebagai berikut. 12,25 × 8,25 = 101,0625 Dengan demikian luas kolam tersebut adalah 101,0625 m2. 3. Perkalian Antara Pecahan Desimal dengan Pecahan Biasa Untuk mengalikan bilangan desimal dengan bentuk pecahan biasanya, cara adalah dengan mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal. Kemudian lakukan perhitungan seperti pada perkalian antarbilangan desimal di atas. Perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal 9 Hitunglah 0,025 × 2/5 Jawab Pecahan 2/5 kita ubah menjadi pecahan desimal yaitu menjadi 0,4. Lalu bentuk perkalian di atas menjadi seperti berikut. 0,025 × 0,4 Ubah menjadi bentuk perkalian bilangan bulat dan tentukan hasilnya 25 × 4 = 100 Tentukan jumlah angka desimal di belakang koma 0,025 = 3 angka desimal di belakang koma 0,4 = 1 angka desimal di belakang koma Total angka desimal 3 + 1 = 4 angka desimal sehingga hasil perkalian bilangan desimal dengan desimal di atas menjadi 0,025 × 0,4 = 0,0100 4 angka di belakang koma Karena dua angka 0 di belakang koma tanpa pengiring akan selain nol, maka bisa kita hilangkan. Dengan demikian hasil perkalian bilangan desimal dan pecahan biasa tersebut adalah sebagai berikut. 0,025 × 2/5 = 0,01. Catatan Penting! Perhatikan contoh bilangan desimal berikut ● 0,25600700 Angka nol bewarna biru dibelakang koma ada angka selain 0 yang mengiringi atau mengikuti, yaitu 7. Sedangkan angka nol bewarna merah di belakang koma tidak ada yang mengikutinya. Oleh karena itu, angka nol bewarna biru tidak boleh dihilangkan sedangkan angka nol bewarna merah bisa kita hilangkan sehingga menjadi seperti berikut. ● 0,256007

hitunglah hasil perkalian pecahan desimal berikut